Share

Archive for 2011

BIKINI BOTTOM STORY


SpongeBob SquarePants ialah seekor spons yang tinggal dalam sebuah rumah nanas dalam laut di kota Bikini Bottom, manakala tetanggannya Squidward Tentacles ialah seekor gurita yang tinggal dalam rumah moai. Tetangga SpongeBob yang lain dan teman akrabnya, Patrick Star seekor bintang laut merah muda, tinggal di bawah sebuah batu. Rumah Squidward terletak di antara rumah Spongebob dan rumah Patrick, dan inilah yang meresahkan Squidward.

SpongeBob dan kawan-kawannya tinggal di kota Bikini Bottom dalam lautan Pasifik. Bikini Bottom dilihatkan sebagai sebuah kota biasa dengan pusat kota, pinggir kota, kawasan pantai, lapangan terbang, rangkaian bunga laut dan taman hiburan sendiri. Stephen Hillenburg pernah berkata bahawa Bikini Bottom direka lebih kurang berdasarkan kota Seattle, Washington.

Hewan peliharaan SpongeBob ialah seekor siput laut bernama Gary, yang "mengeong" seperti kucing. Meskipun tidak banyak berbicara (kecuali dalam beberapa episode), watak-watak lain kelihatan mampu memahaminya. Tambahan pula, cacing laut menyalak seperti anjing dan dirantai. Ubur-ubur disamakan dengan lebah; bunyi desas-desus, sengatan bisa (tetapi kelihatan seperti kejutan elektrik), dan menghasilkan "jeli" yang lezat, memperolok-olok nama "jellyfish" sambil membandingkan jeli dengan madu lebah. Ikan berperan sebagai warga kota tetapi tidak dijadikan tokoh penting.

SpongeBob SquarePants yang penyerap, kuning, dan berlubang ini, bekerja sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah restoran makanan cepat saji, dimana Squidward juga bekerja sebagai kasir. Krusty Krab dimiliki Eugene H. Krabs (Mr. Krabs). Sheldon J. Plankton adalah musuh bebuyutan Krabs yang memiliki sebuah restoran makanan cepat saji bertaraf rendah bernama Chum Bucket yang terletak berhadapan Krusty Krab. Chum Bucket seolah-olah tidak pernah dikunjungi pelanggan, dan Plankton meluangkan kebanyakan waktunya untuk merancang peralatan untuk mencuri resep burger Krabby Patty milik Mr. Krabs. Plankton hanya berhasil mencuri resep itu dalam The SpongeBob SquarePants Movie; formulanya tidak pernah diperlihatkan kepada penonton. Istri komputer Plankton, Karen, kadang-kala membantunya dalam rancangan jahatnya atau bertengkar dengannya.

Satu lagi kawan SpongeBob ialah Sandy Cheeks, seekor tupai yang berasal dari Texas dan tinggal di dalam kubah anti-air di Bikini Bottom. Dia diantar ke dalam lautan oleh majikan-majikannya yang berupa simpanse. Ketika di luar kubahnya, dia memakai baju seperti Astronot.

Penduduk Bikini Bottom mengendarai kapal seolah-olah mobil. SpongeBob masih belajar dalam sekolah mengemudi setelah sering sekali gagal dalam ujian mengemudi (ada 2 versi tentang ketidaklulusan ini, yaitu 58 kali (menurut episode "Drive to Tears") dan 1.000.006 kali (menurut episode "Mrs.Puff,you Fired")). Setiap pergerakan menghasilkan gelembung untuk mengingkatkan penonton bahawa cerita ini berlatarkan lautan. Namun begitu, terdapat babak-babak di mana terdapat selapisan air yang berasingan daripada air lautan (seperti adanya pantai) dan api bisa dinyalakan dalam lautan.
Watak

Tokoh utama Spongebob adalah sebuah spons laut berwarna kuning yang hidup bersama peliharaannya, Gary, seekor siput laut yang berperilaku sebagai kucing.

Spongebob tinggal bertetangga dengan sahabatnya Patrick, seekor bintang laut dan tetangga yang selalu memusuhinya: Squidward, seekor gurita yang tidak senang bersosialisasi, memiliki sifat penggerutu, dan hobi bermain klarinet.

Kelucuan-kelucuan dalam cerita serial ini bersumber dari perilaku sehari-hari Spongebob yang polos, optimis, selalu ceria, dan memiliki prasangka baik terhadap siapapun.

Terkadang perilaku ini membawa bencana, dimanfaatkan, atau terjadi salah paham kala disatukan dengan sifat-sifat mahluk lain yang tinggal di Bikini Bottom.
Tokoh
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar karakter SpongeBob SquarePants
  • SpongeBob SquarePants - tokoh utama dalam kartun ini yang berbentuk spon berwarna kuning. Spongebob tinggal di dalam rumah berbentuk nanas di dalam laut. Dia juga memelihara seekor siput yang bernama Gary. Merupakan koki di Krusty Krab yang terkenal dengan makanannya Krabby Patty.
  • Squidward Tentacles - seekor gurita yang tinggal di dalam kepala Pulau Easter. Sangat benci pada Spongebob dan Patrick yang suka mengganggunya. Dia mempunyai seorang saingan yang juga seekor gurita bernama Squilliam Fancyson. Merupakan kasir di Krusty Krab yang pemalas, sangat menyukai dansa, dan sempat pindah rumah karena rumahnya dihancurkan Spongebob dan Patrick di salah satu episode.
  • Patrick Star - Teman akrab Spongebob yang berbentuk Bintang laut. Patrick tinggal di bawah batu. Patrick merupakan penduduk paling bodoh di Bikini Bottom.
  • Eugene H. Krabs (Tuan Krabs) - pemilik restoran Krusty Krab yang hanya memikirkan soal uang (dia dikatakan sangat serakah dan pelit). Spongebob dan Squidward bekerja kepadanya.
  • Sandy Cheeks (Sandy si Tupai) - seekor tupai yang tinggal di dalam laut. Sandy menyukai karate, dikatakan suka meminum saus yang amat pedas dan juga aksi-aksi "stunt". Nama asli Sandy adalah Sandra "Sandy" Cheeks. Dia tinggal di sebuah kubah anti-air yang mempunyai sebatang pohon besar.
  • Gary - Seekor siput peliharaan Spongebob. Berbunyi seperti kucing dan merupakan siput yang bijak. Tidak suka kepada Squidward.
  • Sheldon J. Plankton - pemilik restoran Chum Bucket. Amat terobsesi dengan Krabby Patty sehingga sanggup mencuri resepnya (tapi tak pernah menang).
  • Larry Lobster - seekor udang karang yang sangat kuat. Kerap kali dapat dilihat di Goo Lagoon.
  • Pearl Krabs - seekor ikan paus yang merupakan anak Mr. Krabs. Amat menyukai hiburan dan berumur 16 tahun dalam episode "Whale of a Bhirtday".
  • Mermaidman - merupakan salah seorang pahlawan super (yang sudah tua) di Bikini Bottom.
  • Barnacleboy - Teman Mermaidman dan kurang menyukai Spongebob (dan juga gelarannya yang mengandungi "boy", padahal sudah cukup tua seperti Mermaidman).
  • Dirty Bubble - partner dari Man Ray. Merupakan musuh dari Mermaidman dan Barnacleboy. Wujudnya seperti Gelembung udara berwarna Cokelat.
  • Man Ray* - Merupakan Musuh terbesar dari Mermaidman dan Barnacleboy. Bentuk tubuh dan Wujudnya seperti Ultraman.
Tempat dalam seri SpongeBob
  • Bikini Bottom - Kota utama di seri ini
  • Bikini Bottomshire - Nama Bikini Bottom pada abad pertengahan, daerah ini dikuasai oleh Raja Krab, yang merupakan rival dari penyihir Planktonamor.
  • Goo Lagoon - Sebuah pantai di Bikini Bottom yang sering dikunjungi Spongebob dan teman-teman.
  • Rock Bottom - Sebuah tempat di luar Bikini Bottom yang didiami ikan-ikan aneh.
  • K-Blub - Salah satu stasion radio di Bikini Bottom.
  • Sea Needle - Bangunan tinggi yang juga parodi dari bangunan Space Needle di Seattle
  • Shell City - Merupakan toko cenderamata yang terletak di darat. (hanya muncul dalam film The SpongeBob SquarePants Movie)
  • Jellyfish fields (Padang Ubur-ubur) - Tempat berburu Ubur-ubur. Spongebob dan Patrick seringkali datang ke tempat ini.
  • Krusty Krab - Restoran cepat saji di mana Spongebob dan Squidward berkerja. Krusty Krab menjual makanan paling disukai selautan yakni Krabby Patty yang seperti burger.
  • Discount Grocery Mart - Minimarket yang biasa memberikan potongan harga.
  • Shady Shoals - panti jompo yang di tinggali Mermaidman dan Barnacleboy.
  • Fancy Restaurant - Restoran bintang lima, dimana Spongebob pernah bekerja disini di salah satu episode dan muncul dalam bebrapa episode lain.
  • Glove World - taman hiburan di Bikini Bottom. Tempat bermain Spongebob dan Patrick sebelum ke Rock Bottom. Juga pernah muncul sebagai tempat Pukulan Berapi Menyakitkan yang direncanakan SpongeBob dan Patrick naiki dalam episode Roller Coward
  • Chum Bucket - Rumah makan dimana Plankton menyusun rencana jahatnya dan tinggal bersama Karen. Selalu kosong tanpa pengunjung.
  • New Kelp City - Kota dimana Spongebob menjadi walikota dan namanya berubah menjadi Cheese Head Brown Pants
  • Residents' Row Tempat tinggal Patrick, Squidward & Spongebob
  • Loker Davy Jones - Tempat dimana orang yang memiliki sifat yang tidak baik, tempat yang penuh dengan kaus kaki.
  • Fast Food Coliseum - Tempat para koki untuk mengikuti kejuaraan masak tahunan.
  • Barg 'n Mart - Tempat para warga Bikini Bottom berbelanja.
  • Diner - Sebuah restoran yang muncul di beberapa episode yaitu Chocolate With Nuts, Mermaidman & Barnacleboy II,& Missing Identity
  • Oyster Stadium - Tempat tiram & tempat Pertandingan siput. Terletak di Kebun Binatang Bikini Bottom
  • Mrs. Puff Boating School - Tempat Spongebob belajar mengemudi, di sekolah ini Spongebob tak pernah lulus ujian mengemudi.
  • Palace of Pranks - Toko yang menjual barang barang jahil/mainan
  • Dead Eye Gulch - Bikini Bottom pada zaman koboi
  • Planktopolis - Bikini Bottom dalam keadaan dikuasai oleh Plankton (hanya muncul dalam film The SpongeBob SquarePants Movie)
  • Bubble Bowl - Tempat drum band Bikini Bottom milik Squidward tampil, biasanya tampil diatas permukaan laut.
  • Martha's Craft Zone - Toko cinderamata yang pernah dikunjungi oleh Gary dan pemilik sementaranya.
  • Krusty Tower - Krusty Krab berbentuk menara : salah satu bentuk bisnis Tn. Krabs yang akhirnya hancur
  • Cephalopod Lodge - Tempat upacara suci para marga Tentacles, Squidward diusir dari tempat ini, karena ulah kacau Spongebob dan Patrick.
  • Casa De Sponge - Rumah nanas Spongebob.
  • Mall - Tempat gaul para remaja kebanyakan, mal di Bikini Bottom.
  • The Wash - Salah satu destinasi dalam pesta Spongebob, Patrick, dan Tn. Krabs.
  • Boot Hills - Makam para sheriff Dead Eye Gulch yang dibuat karena Old Dead Tree Hill sudah penuh.
  • Old Dead Tree Hill - Makam sheriff Dead Eye Gulch yang sudah penuh.
  • Tentacle Acres - Deretan tempat tinggal marga Tentacles, terisolasi bagi yang bukan warga tidak berjenis Tentacles.
  • Bakery - Toko roti enak di pinggiran Bikini Bottom.
  • Noses 'n Things - Tempat operasi hidung : Patrick pernah membuat hidung disini.
  • Bigshot Records - Perusahaan rekaman Bikini Bottom.
  • Kelp Forest - Hutan yang ada di pinggiran Bikini Bottom, muncul di episode Club Spongebob dan beberapa episode lainnya
  • Mermalair - Markas Mermaidman dan Barnacleboy
  • Bikini Bottom Jail - Penjara di Bikini Bottom
  • Bikini Bottom Hospital - Rumah sakit di Bikini Bottom
  • Bikini Bottom Dump - Tempat sampah di Bikini Bottom
  • Bikini Atoll - Sebuah pulau di darat yang dekat dengan Bikini Bottom dan hampir selalu muncul di seluruh episode.
  • Atlantis - Rumah Raja Neptunus. Di episode Atlantis SquarePantis, SpongeBob, Patrick, Squidward, Mr. Krabs, Sandy, dan Plankton pergi ke sana
  • Brain Coral Fields - Tempat benda yang SpongeBob kira kepala Patrick.
  • Jalan Keong - Jalan yang merupakan tempat rumah SpongeBob, Patrick, dan Squidward, Krusty Krab, dan Chum Bucket
  • Shelly Superhighway - Sebuah jalan yang muncul dalam episode SpongeBob's Last Stand, bagian dari rencan jahat Plankton
  • Reef Cinema - Bioskop di Bikini Bottom
Produk dalam serial Spongebob
  • Krabby Patty - Makanan yang disukai oleh warga Bikini Bottom, Plankton selalu berusaha mencuri resep rahasianya (tapi tidak pernah berhasil).
  • Kelpo - Sereal yang selalu menjadi menu sarapannya Spongebob.
  • Sea Nuts - Kacang laut yang berbentuk seperti kacang pada umumnya.
  • Mobil transparan - mobil yang selalu dipakai oleh Mermaidman dan Barnacleboy,yang transparan.
  • Bikini Bottom Phonebook - buku telpon yang pernah diisi oleh iklannya Chum Bucket
  • Fancy Living Digest - majalah yang memandu cara menjadi kaya dalam waktu yang singkat
  • Kelp Shake - Minuman enak yang pernah dijual di Bikini Bottom, belakangan diketahui bahwa produk ini mengandung zat radioaktif.
  • Nachos - Kentang yang menjadi makanan preman siput pada episode "Have You Seen This Snail ?"
  • Ol'Reliable - Jaring ubur-ubur yang pernah dipakai Spongebob
  • Spat si Spatula - Spatula yang selalu digunakan Spongebob untuk memasak Krabby Patty.
  • Tartar Sauce - Saus tartar adalah produk saus yang berefek seperti asam yang berbahaya
  • Volcano Sauce - Saus extra pedas
  • Mangkuk Gary - Mangkuk untuk sarapan Gary.
  • Snailpo - Makanan Gary
  • Buckethead - Topi yang digunakan Plankton untuk mengendalikan semua warga Bikini Bottom, termasuk raja Neptunus dan kecuali Mr.Krabs, Spongebob, dan Patrick (hanya muncul dalam film Spongebob the Movie)
  • Invisible Spray - Semprotan jahil milik Spongebob dan Patrick : pernah menjadi 'hantu' dalam memakai benda ini.
  • Exploded Gum - Permen karet yang menyebabkan kepala bisa meledak (yang pernah Patrick makan dan dibayar seharga $1).
  • Chum Stick - Chum Plankton yang berbentuk stick, pernah laris satu kali, setelah itu diprotes oleh pelanggan dalam satu episode. Salah satu menu Chum Bucket.
  • Baby Powder - Bedak bayi bahan terakhir untuk pembuatan gas bayi milik Plankton.
  • Night Lights - Lampu tidur : Spongebob menggunakannya karena alasan tidak bisa tidur.
  • Krust - Odol yang pernah membuat mata Spongebob menghitam.
  • Jelly Patty - Krabby Patty dengan selai ubur-ubur
  • Krabby Kronicle - Koran dari Krusty Krab
  • Monster Krabby Patty - Krabby Patty dengan ukuran ekstra. Spongebob pernah mematahkan spatulanya (Spat) saat memasak menu ini.
  • Gas Bayi - Senjata Plankton yang bisa membuat orang menjadi bayi untuk mengambil resep rahasia Krabby Patty.
  • Gas Manula - Gas bayi Plankton yang gagal dan menjadikan orang yang disemprot menjadi manula.
Binatang yang ada di Bikini Bottom
  • Alaskan Big Worm Monster cacing raksasa dari Alaska yang senang memakan apa saja
  • Sea Bear Monster berwajah beruang dan perawakannya seperti ikan besar, monster besar yang pernah muncul di majalah-majalah fiksi Bikini Bottom
  • Sea Rhino Monster berwajah badak dan perawakannya seperti badak yang memiliki sirip
  • Nematoda Cacing kecil yang hidup berkelompok dan seperti parasit
  • Ubur-ubur Binatang yang pada umumnya berwarna pink, dan sering ditangkap oleh Spongebob, populasinya sekitar 1 juta ubur-ubur dan tinggal di Jellyfish Fields.
SpongeBob SquarePants Full View


Budidaya Ikan Arwana



Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.

Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.

Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.

Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.

Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:

1. Merah
Arwana merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasaryang lebih pekat.

Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.

Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.

Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut : Arwana Merah Cabai Arwana Merah Darah
Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah
Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal menyempit secara gradual
Warna mala Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor Seperti intan (diamond) Seperti kipas
Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat


Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua varitas tersebut.

Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.

Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.

2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.

CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.

3. Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.

RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.

CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).

Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.

4. Arwana Hijau
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakandan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.

5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut : Banjar Merah Arwana Merah Muda
Warna sirip warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat. merah pekat merata pada seluruh permukaan
Warna sisik Kuning atau kehijauan Mengkilap
Bingkai sirip dan tutup insang Pink tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah Tidak ada tampilan seperti pada Banjar


Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah.

6. RED SPOTTED PEARL VS JARDINI
Arowana irian (jardini) ada 2 macam. Yang umum ditemui berwarna dasar hijau dan bermutiara merah. Jenis jardini lain berwarna dasar hitam dan bermutiara emas serta lebih sulit ditemui.

Di Australia ditemukan pula jardini tipe 1 (warna dasar hijau, mutiara merah) yang disebut red spotted pearl (Scleropages leichardty). Cross back dan golden red; red spotted pearl dan jardini adalah kerabat, dengan perbedaan lingkungan yang mempengaruhi performa.

Perbedaan yang sangat mencolok adalah pada red spotted pearl, mutiara merah bertaburan secara mencolok pada tubuhnya. Sedangkan pada arowana jardini di mutiara di badannya tidak semencolok arowana red spotted pearl dari australia. Harga jardini (mutiara merah,warna dasar hijau) 12-15 cm dijual dengan kisaran harga 60-80 ribu rupiah, sedangkan arowana red spotted pearl karena langka di Indonesia dihargai 1.3-1.5 juta rupiah.

Arwana tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif terhadap perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar amonia, nitrit dan nitrat.

Parameter Air.
pH. Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).

Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.

Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.

Pencahayaan. Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.

Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :

Wadah
1. Kolam
Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :
Tanah
Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami.
Topografi
Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%.
Air
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.

Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :
Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2
Perngisian air setinggi 100 cm

Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.

2. Akuarium
Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.

Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.

Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.

Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.

Perawatan Akuariurn
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.

Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.

Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.

Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.

Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.

Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida.

Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.

Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya.

Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen

1. Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.

Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.

Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.

Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.

Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.

Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.

Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).

Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.

2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.

Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.

Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.

Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.

Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.

Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.

Teknik Transportasi
Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.

Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak.

1. Persiapan Pre-anestesi :
Puasakan arwana selama 1-2 hari.
Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (
Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.
Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang.

Alat dan bahan :
Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.
Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana
Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
Bahan : Aquadine” cair

Prosedur Pelaksanaan :
Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.
Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.
Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.
Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.
Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.
Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung.

Paska Pembiusan :
Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
Efek samping :
Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.
Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.



Sumber: Buku Budidaya Ikan Arwana, Direktorat Jenderal P. Budidaya
IKAN ARWANA Full View


Membedakan jenis louhan cencu dan kamfa



Secara jujur Louhan memang banyak dibenci oleh pengemar sejati cichlid, mereka merasa bahwa ini adalah perusakan terhadap genetika suatu makhluk hidup. Tapi bagaimana juga kita sebagai manusia selalu ingin mengetahui /meneliti dan mengembangkan hal-hal yang baru.

Menurut saya apapun jenis cichlid yang di cross-breed/kimpoi silang dapat dinamakan louhan (karena nama inilah yang mempopulerkan ikan hasil silangan tersebut), walau sebagian pendapat mengatakan chinghwa / kamfa bukan louhan. Mungkin terjadi salah kaprah tentang istilah. Tapi apapun istilahnya semua adalah sama, pada intinya memberi nama panggilan pada ikan hasil persilangan.

Louhan-louhan yang ada dipasaran pada umumnya :

1. Cencu/Zenzhu/Mutiara/Pearl Louhan

Jenis ini dibagi jadi dua tipe lagi, Klasik dan Modern

Klasik , cirinya mutiara tidak terlalu dominan, keunggulan pada warna merah yang dominan dan cerah, sebagian besar mempunyai bodi yang eklipse, agak membulat, kepala umumnya bone head (jenong struktur
tulang) ini berarti jenong tidak terlalu besar, tapi ini kembali dari moyangnya. Karena seperti anda ketahui lohan dikembangkan oleh ratusan breeder dengan rahasia masing-masing. Kelebihan tipe klasik
adalah ukuran yang lebih besar dibanding tipe modern. Sirip tidak mudah layu. Saya disini tidak menulis nama-nama jenis ini karena sangat banyak dan membingungkan bahkan menurut saya “keterlaluan”

Modern, cirinya mutiara sangat dominan, sampai ke pipi, bahkan ke jenong (kualitas tinggi). Badan umumnya persegi, jenong sudah muncul ketika ukuran 10cm++. Tipe jenong biasanya adalah Water Head, disebut
water head karena banyak unsur air pada jenongnya. Sangat mudah mengempis bila kondisi tidak sesuai. Mutiara pada jenis modern sudah tampak pada ikan ukuran 3cm. Jadi sangat mudah menentukan jenis
klasik atau modern apabila anda ingin membeli anakan louhan.

Sirip :
Umumnya sirip Cencu adalah lunak, keindahan sirip ini akan semakin tampak bila semaking panjang dan agak lebar. Semakin tua seekor cencu maka siripnyaakan sedikit kuncup, seperti betta fish (cupang).

Head Marking :
Karena moyang utama dari louhan cencu adalah amp. trimaculatus, maka dipastikan harus memiliki marking pada bagian kepala. Hati-hati dengan penjual louhan yang belum diketahui reliabilitasnya, apalagi anda membeli louhan pada ukuran 3 cm, jangan-jangan anda malah membeli red devil (karenapada ukuran 3cm, ada beberapa jenis cichlid yang mempunyai model yangmirip, yakni marking badan dan struktur tubuh).

Body Marking :
Grade A,B,C, sistem grade berdasarkan garis marking dari bodi, grade A marking sampai pipi, B, marking setengah badan, C, marking hanya 1 atau 2 di bagian badan. Hati-hati memilih anakan louhan berdasarkan marking, bisa saja marking itu hilang pada saat louhan dewasa, namun ada patokan pasti untuk memilih anakan louhan dengan marking yang pasti. Pilihlah anakan dengan marking yang dikelilingi oleh mutiara berwarna mengkilap silver. Marking ini tidak akah hilang walau ikan sudah dewasa.

Male/Female :
Menentukan kelamin dari jenis ini gampang-gampang susah. Cara mudahnya, lihat sirip bagian atas, apabila ada spot hitam pada siripnya maka itu adalah betina (moyang amp. trimaculatus), tapi hal ini tidak berlaku untuk cencu jenis double grade (marking ganda) dan pada chinghwa, karena hasil cross breed
yang berbeda.

Cara lainnya adalah melihat kelamin (venting), tapi karena venting ini mengandung resiko tinggi, anda cukup memperhatikan tidak perlu mengambil ikan dari akuarium. Kelamin pada ikan jantan biasanya menonjol lancip, kemudian pada pangkal kelamin menyempit. Sedangkan pada betina kebalikannya, kelamin agak lebar dan tonjolan tidak terlalu kelihatan.

Cara lainnya, ingat cara ini hanya berlaku pada jenis louhan cencu. Cara ini bisaditerapkan untuk memilih anakan pada ukuran 3cm sekalipun, tapi anda harus benar-benar jeli. Amati bagian mulut bawah sampai bagian perut dengan insang,cencu jantan biasanya mempunyai lekukan menonjol dibagian perbatasan perut dengan mulut bagian bawah, kalau saya menyebutnya‘jakun’. Kalau ditarikgaris, maka bisa disebut seperti ini, lurus-menekuk-lurus. Pada betina cencu biasanya tanpa lekukan ini.

2. Kim Hwa/Cing Hwa/Jin Hua/Kamfa/Golden Flower

Jenis ini sedang tren walau mungkin akan digeser oleh jenis-jenis baru seperti Storm, Rainbow King, dan Super Red Synspillum (SRS). Soal nama paling enak kalau kita lafalin kamfa, Sebenarnya Kamfa hasil pengembangan dari Louhan pertama kali yaitu Hua Lou Han, jadi sebelum ada Louhan yang sekarang, 10
tahun yang lalu sudah dikembangkan generasi awal dari Kamfa.

Istilah nama :
Kim=Cing=Jin=Emas/Golden
Hwa=Hua=Fa=Bunga/Flower
Ciri-ciri dapat diuraikan sebagai berikut :

Sirip :
Menentukan kamfa atau bukan adalah sirip, harus kaku dan lebar, sejak kecil kamfa sudah menunjukkan siripnya yang kaku, lebar dan selalu berdiri kalau sedang beraktifitas. Untuk menentukan lebar tidaknya, ambil patokan sirip atas dekat kepala, kamfa mempunyai perbedaan lebih lebar +- 2mm dibanding lohan
cencu pada ukuran bodi 3cm.

Pada bagian ekor, ekor kamfa mengembang berbentuk kipas dan sirip bawah lebar merapat ke ekor, semakin besar akan semakin rapat, ini yang dinamakan wrap tail (sirip menutup).

Head Marking :
Head Marking pada kamfa tidak boleh besar, bahkan seharusnya tidak tampak sama sekali, walau ada berarti sudah dikimpoisilang dengan jenis cencu.

Body Marking :
Untuk sistem grade, kamfa sama dengan cencu ada grade A,B,C, tapi umumnya penilaian (saat kontes) marking hanya 10%, beda dengan penilaian cencu yangbisa mencapai 15-20%. Marking kamfa biasanya hitam solid dan tidak harus marking bergaris-garis/bertingkat.

Male/Female :
Menentukan jenis kelamin kamfa kecil sangat sulit, pada umumnya harus mengunakan cara venting, atau pengamatan kelamin. Cara lain , tunggu sampaiberukuran 10-15cm, apakah menetaskan telur atau tidak, ingat louhan dapat menetaskan telur tanpa adanya penjantan, tapi yang pasti tidak akan jadi burayak.

Pada Kamfa warna hitam pada sirip atas bukan jaminan pasti untuk menentukan jantan atau betina. Namun umumnya betina tidak jenong dan bentuk muka terlihat lebih lancip.


Sumber : Ebook McGyver’s Investigation File #881
LOUHAN Full View

TEMBAKAU YANG DIKEMBANGKAN DI DAERAH
MAGELANG BOYOLALI YOGYAKARTA

Tanaman tembakau merupakan tanaman semusim, dalam dunia pertanian tergolong tanaman perkebunan tetapi bukan merupakan kelompok tanaman pangan. Tanaman tembakau dibudidayakan dalam pertanian untuk dimanfaatkan daunnya sebagai pembuatan rokok. Menurut Padmo dan Djatmiko (1991), spesies tanaman tembakau yang pernah ada di dunia ini diperkirakan mencapai lebih dari 20 jenis, di mana persebaran geografis sangat mempengaruhi cara bercocok tanam serta spesies, varietas yang diusahakan, dan mutu yang dihasilkan. Klasifikasi tanaman tembakau dalam sistematika tumbuhan sebagai berikut:

Regnum           : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae
Sub Famili       : Nicotianae
Genus              : Nicotiana L.
Spesies            : N. tabaccum, N. rustica

A.    TEMBAKAU RAJANGAN MAGELANG
      Adapun varietas yang  dibudidayakan di tembakau tipe Rajangan Magelang adalah berikut ini :
1.      MGJ-01
Nama lokal                            : MP1, Gombel Jowo, Pelus
Tinggi Tanaman                      : 180 – 200 cm
Umur Topping rata-rata          : 50 – 60 HST
Umur Panen Awal                  : 90 – 100 HST
Potensi Produksi                    : Tinggi
Potensi Kualitas                     : Sedang
Daerah Penanaman                : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Oval meruncing
·         Ciri Khusus                       : Menggulung ke bawah
·         Tangkai                             : Pendek Bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : 24 helai
·         Posisi pada batang             : Mendatar
·         Panjang                             : 55 - 60 cm
·         Lebar                                 : 28 – 30 cm
·         Tepi  daun                         : Gelombang
Jarak Internodia                      : Lebar (± 10cm)
Habitus                                    : Silindris
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan terhadap penyakit :
·         Karena batang tidak terlalu keras (lunak), setelah Topping  dan Suckering terjadi hujan akan memicu serangan penyakit yang disebabkan bakteri Erwinia carotovora. Gejalanya tanaman layu, batang busuk dari atas (kalau dibelah empulurnya busuk dan terlepas).
·         Ditahap pertanaman penyakit yang disebabkan oleh Mozaic virus maupun Jamur Phytoptora  nicotianae jarang ditemui.
Keterangan Lain-lain :
·         Waktu pemasakan daun setelah Topping sampai dengan panen pertama membutuhkan waktu 45 – 55 hari. Warna daun dari hijau tua kekuningan dengan permukaan daun bergelombang (Blorok).

2.      MGA-01
Nama lokal                              : Andong, Gombel  Andong
Tinggi Tanaman                      : 180 – 200 cm
Umur Topping rata-rata          : 75 – 80 HST
Umur Panen Awal                  : 125 – 130 HST
Potensi Produksi                     : Tinggi
Potensi Kualitas                      : Sedang
Daerah Penanaman                 : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Lonjong melebar
·         Ciri Khusus                       : Menggulung ke bawah
·         Tangkai                             : Panjang  Bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : >30 helai
·         Posisi pada batang             : Daun posisi tengah kebawah,datar
 Daun posisi tengah keatas,tegak
·         Panjang                             : 75 - 90 cm
·         Lebar                                 : 25 - 33 cm
·         Tepi  daun                         : Licin (rata)
Jarak Internodia                      : Lebar (± 10cm)
Habitus                                    : Silindris Piramida
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan Penyakit :
·         Figur  tanaman yang tinggi dan daun yang besar, ketika kelembaban udara tinggi dan tidak dilakukannya pengendalian Hama Penyakit Tanaman secara rutin, akan memicu serangan jamur putih pada daun (patik awu)
Keterangan Lain-lain :
·         Membutuhkan skill khusus untuk melakukan prosessing tembakau menjadi rajangan kering.
·          Waktu penuaan daun setelah Topping cukup lama (± 50 hari), tangkai daun  yang panjang  pada waktu sebelum merajang harus dibuang (diporos)

3.      MGK-01
Nama lokal                        : Kenongo Pakis, Gombel Kenongo
Tinggi Tanaman                : 150 – 170  cm
Umur Topping rata-rata    : 60 - 65 HST
Umur Panen Awal             : 95 - 110 HST
Potensi Produksi               : sedang - Tinggi
Potensi Kualitas                : Tinggi
Daerah Penanaman           : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                        : Lonjong Panjang
·         Ciri Khusus                 : Mengulir
·         Tangkai                       : Pendek  Bersayap
·         Jumlah rata-rata           : 28 - 30 helai
·         Posisi pada batang      :  Mendatar
·         Panjang                       : 55 - 60 cm
·         Lebar                           : 28 - 30 cm
·         Tepi  daun                   : Licin (rata)
Jarak Internodia                : Lebar (± 10cm)
Habitus                              : Kerucut
Phylotaksi                         : 3/8
Ketahanan Penyakit
·         Ditahap pertanaman penyakit “Lanas” (Black Shank) dan  Mozaik Virus lebih sering dijumpai dilapangan.
·         Penyakit “Lanas” Yang disebabkan oleh JamurPhytopthora nocotianae
Gejalanya : Daun layu menguning, pangkal batang dan akar busuk berwarna coklat dan kering.
·         Penyakit Mozaik disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus
Gejalanya: Terjadi klorosis dan berkembang  daun berkerut
Keterangan lain- lain :
·         Varietas Kenongo memiliki ciri khas,sucker atau pepel sudah muncul sejak tanaman berumur 35 – 45 HST. Sehingga kegiatan Suckering secara manual harus lebih awal dilakukan.
·         Warna tulang daun hijau jika dibandingkan dengan jenis  Kenongo Boyolali
·         Daun lebih melintir.

4.      MGK-02
Nama lokal                            : Kenongo Boyolali
Tinggi Tanaman                      : 150 – 175  cm
Umur Topping rata-rata          : 65 - 70 HST
Umur Panen Awal                  : 95 - 105 HST
Potensi Produksi                     : sedang - Tinggi
Potensi Kualitas                      : Tinggi
Daerah Penanaman                 : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Lonjong Memanjang
·         Ciri Khusus                       : Daun ramping memanjang
·         Tangkai                             : Pendek  Bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : 28 - 30 helai
·         Posisi pada batang             : Mendatar
·         Panjang                             : 55 - 60 cm
·         Lebar                                 : 28 - 30 cm
·         Tepi  daun                         :Licin (rata)
Jarak Internodia                      : Lebar (± 10cm)
Habitus                                   : Kerucut
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan Penyakit :
·         Tahan dari penyakit Virus
·         Rentan terhadap Black Shank
Keterangan Lain-lain :
·         Internodia daun pada posisi tengah keatas lebih jarang
·         Warna tulang daun lebih terang (putih)
·         Bodi daun lebih berisi
5.      MGC-01
Nama lokal                            : Cetok Selo
Tinggi Tanaman                      : 160 – 170 cm
Umur Topping rata-rata          : 85 - 90 HST
Umur Panen Awal                  : 120 - 125 HST
Potensi Produksi                     : Tinggi
Potensi Kualitas                      : Sedang
Daerah Penanaman                 : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Bulat Meruncing (oval)
·         Ciri Khusus                       : Lamina melengkung keatas
·         Tangkai                             : Panjang tidak  Bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : 28 - 30 helai
·         Posisi pada batang             : Datar
·         Panjang                             : 60 - 80 cm
·         Lebar                                 : 30 - 40 cm
·         Tepi  daun                         : Licin (rata)
Jarak Internodia                      : Lebar (± 12 cm)
Habitus                                   : Kerucut
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan penyakit :
·         Tahan terhadap serangan virus
·         Tahan terhadap patik awu
Keterangan lain-lain :
·         Daun mulai melengkung dari pangkal tangkai daun
·         Karena daun yang cukup lebar, pada waktu proses pemetikan dan pemeraman daun (imbon) membutuhkan ketrampilan ekstra dalam penanganannya.

6.      MGC-02
Nama lokal                            : Cetok Ampel
Tinggi Tanaman                      : 190 - 200 cm
Umur Topping rata-rata          : 85 - 90 HST
Umur Panen Awal                  : 125 - 130 HST
Potensi Produksi                     : Sedang - Tinggi
Potensi Kualitas                      : Sedang
Daerah Penanaman                 : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Oval
·         Ciri Khusus                       : Permukaan daun bergelombang
·         Tangkai                             : Pendek  tidak  Bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : 28 - 30 helai
·         Posisi pada batang             : Mendatar
·         Panjang                             : 70 - 90 cm
·         Lebar                                 : 35 - 45 cm
·         Tepi  daun                         : Bergelombang
Jarak Internodia                      : Pendek (± 7 cm)
Habitus                                    : Kerucut
Phylotaksi                                : 3/8
Ketahanan penyakit :
·         Tahan terhadap penyakit virus
Keterangan lain-lain :
·         Daun mulai melengkung di bagian ujung helaian daun
·         Warna daun hijau tua jika dibandingkan dengan Cetok Selo (MGC-01). 

7.      MMK-01
Nama lokal                            : Kemloko Temanggung
Tinggi Tanaman                      : 175 - 200 cm
Umur Topping rata-rata          : 50 - 55 HST
Umur Panen Awal                  : 100 - 105 HST
Potensi Produksi                     : Sedang
Potensi Kualitas                      : Sedang
Daerah Penanaman                 : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Meruncing
·         Ciri Khusus                       : mengulung ke bawah
·         Tangkai                             : Pendek  tidak  Bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : 22 - 24 helai
·         Posisi pada batang             : tegak
·         Panjang                             : 60 - 70 cm
·         Lebar                                 : 30 - 35 cm
·         Tepi  daun                         : Bergelombang
Jarak Internodia                      : Lebar (± 12 cm)
Habitus                                    : Kerucut
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan penyakit :
·         Tahan terhadap penyakit virus
Keterangan lain-lain :
·         Daun lebih sempit dan melengkung ke dalam.

8.      MMK-02
Nama lokal                             : Kemloko 1 Balitas
Tinggi Tanaman                      : 160 - 200 cm
Umur Topping rata-rata          : 50 - 55 HST
Umur Panen Awal                  : 100 - 105 HST
Potensi Produksi                     : Sedang
Potensi Kualitas                      : Sedang
Daerah Penanaman                 : Tegalan – Gunung
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Meruncing
·         Ciri Khusus                       : mengulung ke bawah
·         Tangkai                             : Pendek   Bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : 22 - 24 helai
·         Posisi pada batang             : tegak
·         Panjang                             : 60 - 70 cm
·         Lebar                                 : 30 - 40 cm
·         Tepi  daun                         : Bergelombang
Jarak Internodia                       : Lebar (± 10 cm)
Habitus                                    : Kerucut
Phylotaksi                                 : 3/8
Ketahanan penyakit :
·         Tahan terhadap penyakit patik maupun bercak coklat
Keterangan lain-lain :
·         Performa tanaman lebih besar jika dibanding dengan Kemloko 2 Balitas
·         Pertumbuhan Sucker muncul setelah topping
·         % rendemen tinggi

B.     TEMBAKAU RAJANGAN MUNTILAN
      Adapun varietas yang  dibudidayakan di tembakau tipe Rajangan Muntilan adalah sebagai berikut ini :
1.      MP3 Bligon
Nama lokal                            : Bligon
Tinggi Tanaman                      : 170 - 200 cm
Umur Topping rata-rata          : 60 - 65 HST
Umur Panen Awal                  : 85 - 90 HST
Potensi Produksi                     : Tinggi
Potensi Kualitas                      : Tinggi
Daerah Penanaman                 : Sawah
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Lonjong memanjang
·         Ciri Khusus                       : Permukaan rata
·         Tangkai                             : Pendek   tidak bersayap
·         Jumlah rata-rata                 : >30 helai
·         Posisi pada batang             : Mendatar
·         Panjang                             : 70 - 80 cm
·         Lebar                                : 25 - 30 cm
·         Tepi  daun                         : Bergelombang
Jarak Internodia                      : Lebar (± 12 cm)
Habitus                                    : Kerucut
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan penyakit :
·         Rentan terhadap penyakit virus yang disebabkan oleh factor lingkungan yang panas.
Keterangan lain-lain :
·         Berpotensi untuk membuat kualitas diatas Grade E

C.    TEMBAKAU RAJANGAN WELERI & MRANGGEN
      Adapun varietas yang dibudidayakan di tembakau tipe Rajangan Weleri & Mranggen adalah sebagai berikut ini :
1.      Crupung
Nama lokal                              : Cerupung
Tinggi Tanaman                      :  180 – 200 cm
Umur Topping rata-rata          :  60 – 65 HST
Umur Panen Awal                  :  75 – 80 HST
Potensi Produksi                     : Tinggi
Potensi Kualitas                      : Tinggi
Daerah Penanaman                 : Sawah (banyak daerah utara)
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Oval
·         Ciri Khusus                       : Phyloktasi pendek dan bentuk daun tegak
·         Tangkai                             : Pendek
·         Jumlah rata-rata                 : >25 helai
·         Posisi pada batang             :  Mendongak
·         Panjang                             :  50 – 60 cm
·         Lebar                                 :  30 – 40 cm
·         Tepi  daun                         :  Bergelombang
Jarak Internodia                      : Pendek (± 7 cm)
Habitus                                    : Kerucut
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan penyakit :
·         Rentan terhadap penyakit virus yang disebabkan oleh factor lingkungan yang panas

D.    TEMBAKAU KROSOK WHITE BURLEY
      Adapun varieas yang dibudidayakan di tembakau tipe Krosok White Burley adalah sebagai brikut ini  :
1.      TN90
Nama lokal                             : Burley
Tinggi Tanaman                      : 150 – 170 cm
Umur Topping rata-rata          :  60 – 65 HST
Umur Panen Awal                  :  90 HST
Potensi Produksi                     : Tinggi
Potensi Kualitas                      : Tinggi
Daerah Penanaman                 : Berpengairan
Ciri-ciri Daun
·         Bentuk                              : Oval
·         Ciri Khusus                       : Batang dan Tulang daun berwarna putih
·         Tangkai                             : Pendek   tidak bersayap
·         Jumlah rata-rata                 :  ±25 helai
·         Posisi pada batang             :  Mendongak
·         Panjang                             :  40 – 45 cm
·         Lebar                                :  20 -  25 cm
·         Tepi  daun                         :  Bergelombang
Jarak Internodia                      : (± 7 cm)
Habitus                                    : Silindris
Phylotaksi                               : 3/8
Ketahanan penyakit :
·         Rentan terhadap penyakit virus yang disebabkan oleh factor lingkungan yang panas.
Keterangan lain-lain :
·         Berpotensi yield tinggi
·         Dengan kondisi air berlebih (cuaca ekstrim) lebih tahan, dengan catatan saluran drainase baik.
·         Varietas ini rakus terhadap kebutuhan pupuk.

Tipe-tipe Tembakau di Jawa Tengah Full View

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 BLOG'e danang | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER